Selasa, 26 Februari 2013

Mengenal Penyakit Ashanty: Radang Selaput Otak Meningitis


KENALI GEJALA DAN JENIS MENINGITIS (RADANG SELAPUT OTAK)

Penyanyi Ashanty sedang sakit. Dia menderita radang selaput otak atau meningitis. Kenapa Ashanty tiba-tiba terserang penyakit itu? Penyakit yang terdengar cukup menyeramkan ini ternyata berasal dari bakteri yang menyerang selaput di sekeliling otak dan sumsum tulang belakang.

Dia dirawat sejak Senin (18/2/2013) di MMC, dan disarankan menjalani ‘bed rest’ selama sebulan. Tak hanya itu, istri musisi Anang Hermansyah ini juga berencana berobat ke Singapura. Menurut  pakar alergi dan imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Samsuridjal Djauzi, radang selaput otak atau meningitis bisa dicegah dengan vaksinasi.

Namun, Indonesia bukan daerah endemis meningitis. Oleh karena itu, vaksin meningitis hanya diberikan pada orang-orang yang bepergian ke daerah endemis meningitis, seperti Arab Saudi dan Afrika. “Itu sebabnya calon haji atau umroh diberi vaksin meningitis sebelum berangkat ke Arab Saudi, juga orang yang bepergian ke Afrika,” ujar Samsuridjal.

Menurut data Departemen Kesehatan, setiap tahun lebih dari 500 ribu orang melakukan perjalanan ke negara-negara endemis Meningitis Meningokokus. Kelompok paling rawan berisiko tertular penyakit ini adalah jamaah haji dan umroh serta Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Meski pelaku perjalanan tidak menderita sakit sepulang dari negara tersebut, namun ia bisa menjadi carrier kuman Meningokokus dan menularkannya kepada keluarga di Tanah Air.

Dijelaskan, meningitis adalah penyakit infeksi yang bisa disembuhkan. Untuk dapat sembuh, ujarnya, harus diketahui kuman penyebab meningitis, kondisi pasien (daya tahan tubuh), dan obat. Bila sudah diketahui penyebabnya atau kumannya, maka bisa digunakan obat yang cocok. Misalnya, jika penyebabnya bakteri, maka diberi antibiotik.

Lebih lanjut Samsuridjal menjelaskan, meningitis bisa menimbulkan komplikasi. Pasalnya, infeksi terjadi di otak, sehingga bisa menimbulkan sakit kepala, leher kaku. Namun, tambahnya, dengan pengobatan yang tepat meningitis bisa disembuhkan. Jika pun pasien hendak berobat ke luar negeri, menurut Samsuridjal, hal itu disebabkan alasan tertentu.

Menurut Dokter Spesialis Saraf Anak, Irawan Mangunatmadja, dari RSCM, "Sebenarnya terdapat tiga jenis penyakit meningitis yang terbagi menurut penyebabnya, yakni meningitis viral yang disebabkan oleh virus, meningitis tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman TBC, dan meningitis bakterialis yang disebabkan oleh bakteri,"

Dr. Irawan juga mengatakan meningitis viral dan tuberkulosis biasanya diderita oleh anak-anak. Sedangkan meningitis bakterialis seringkali menyerang orang dewasa dengan sistem daya tahan tubuh yang lemah. Menurutnya, virus dan bakteri meningitis tersebar melalui udara dan hidup di kerongkongan sang penderita. Kemungkinan penularannya antara lain dari batuk, bersin, berciuman, berbagi makanan dengan satu sendok, memakai sikat gigi bersama dan kontak-kontak lainnya.

"Gejala ketika jenis penyakit meningitis umumnya sama, yaitu muntah, sakit kepala hebat, leher nyeri dan kaku, sensitif terhadap cahaya serta kejang-kejang. Namun pada bayi disertai ubun-ubun yang masih terbuka tampak menonjol dan keras," ucap dokter FKUI tersebut.

Dibandingkan dengan meningitis yang disebabkan virus, meningitis yang disebabkan bakteri memang terbilang jarang terjadi. Namun, meningitis yang disebabkan bakteri berisiko sangat serius jika tidak cepat ditangani dengan baik, misalnya cacat, lumpuh, gangguan mental hingga kematian.

Sumber : http://www.kabar24.com, http://life.viva.co.id,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar