Kamis, 23 Januari 2014

Inalilahi Waina Ilahi Rojiun, Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz Meninggal Dunia

Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz menghembuskan nafasnya yang terakhir. Abdullah bin Abdulaziz (90) tutup usia karena menderita pneumonia.

Dikutip dari aljazeera.com, Jumat (23/1/2015), Abdullah bin Abdulaziz wafat setelah dirawat selama beberapa minggu di rumah sakit akibat infeksi paru-paru. Ia juga mengalami sejumlah gangguan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir.

Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz Al Saud (79) kini resmi Raja Saudi yang baru. Salman bin Abdulaziz Al Saudmerupakan mantan Gubernur Provinsi Riyadh dan Menteri Pertahanan. Pangeran Muqrin bin Abdulaziz yang menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Arab Saudi sebagai putra mahkota baru.

"Yang Mulia Salman bin Abdulaziz Al Saud dan semua anggota keluarga dan bangsa meratapi Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdulaziz, yang meninggal tepat pukul 1 pagi ini," kata televisi pemerintah Arab Saudi.

Abdullah bin Abdulaziz adalah putra ke-13 dari Raja Abdulaziz, pendiri Arab Saudi. Sistem takhta Arab Saudi sendiri menganut pewarisan dari putra tertua hingga termuda Abdulaziz, tidak seperti sistem primogenitiur dari generasi satu ke generasi lainnya.

Walau resmi naik takhta tahun 2005, Abdullah bin Abdulaziz sendiri secara de facto sudah memerintah Saudi sejak pendahulunya, Raja Fahd, terkena stroke pada tahun 1995.

Media internasional seperti BBC dan CNN memuji Abdullah bin Abdulaziz sebagai sosok reformis yang mengizinkan kritik terbatas terhadap pemerintah negeri minyak ini, memberi kesempatan kepada wanita untuk bekerja, serta melakukan reformasi pendidikan dan infrastruktur. Abdullah bin Abdulaziz dikenal sebagai sekutu dekat Amerika Serikat dalam memerangi gerakan teroris Al Qaeda dan ISIS.

Abdullah bin Abdulaziz juga memainkan peran penting dalam menyokong Mesir paska intervensi militer pada 2012 serta memberikan dukungan penuh kepada para pemberontak Suriah melawan Presiden Bashar al-Assad. Dalam kaitan ini, Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdulaziz menjadi mitra utama Amerika di Timur Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar